Pelatihan Perencanaan Festival di Kampung Cisangkal

Main Article Content

Bagus Githa
Wisnu Prahadianto
R. Anggi P. Supriadi

Abstract

Agar pembangunan pariwisata yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi dapat dilakukan secara optimal dan merata di seluruh wilayah ini, diperlukan adanya suatu pola pengelolaan pengembangan usaha pariwisata yang komprehensif, strategis, efisien dan efektif yang menguntungkan semua pemangku kepentingan. Perencanaan sebuah event daerah berjenis festival yang dapat menjadi salah satu atraksi tambahan sangatlah diperlukan untuk menciptakan suatu produk pariwisata yang berkualitas dan bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kelompok ini dilakukan untuk membantu masyarakat merencanakan suatu event daerah berjenis festival yang berkualitas. Kegiatan ini meliputi aktivitas pemberian materi, diskusi, pengerjaan lembar kerja terkait materi secara individu dan survey tempat yang akan dijadikan lokasi kegiatan.

Article Details

How to Cite
Githa, B., Prahadianto, W., & Supriadi, R. A. P. (2024). Pelatihan Perencanaan Festival di Kampung Cisangkal. Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism, 5(1), 40–48. https://doi.org/10.34013/mp.v5i1.1407
Section
Articles

References

Afandi, A. (2022). Metodologi pengabdian masyarakat. Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan.

Allen, J., Harris, R., Jago, L., Tantrai, A., Jonson, P., & D’Arcy, E. (2022). Festival and special event management. John Wiley & Sons.

Botti, A., Monda, A., & Vesci, M. (2018). Organizing Festivals, Events and Activities for destination marketing. In Tourism planning and destination marketing (pp. 203–219). Emerald Publishing Limited.

Clarke, A., & Jepson, A. (2011). Power and hegemony within a community festival. International Journal of Event and Festival Management, 2(1), 7–19.

Fernandes, J. V., & Krolikowska, E. (2023). The festival customer experience: a conceptual framework. International Journal of Event and Festival Management, 14(1), 23–40.

Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan desa wisata melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355–369.

Gibson, C. R., & Stewart, A. (2009). Reinventing rural places: The extent and impact of festivals in rural and regional Australia.

Giudici, M., & Filimonau, V. (2019). Exploring the linkages between managerial leadership, communication and teamwork in successful event delivery. Tourism Management Perspectives, 32, 100558. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2019.100558

Janeczko, B., Mules, T., & Ritchie, B. W. (2002). Estimating the economic impacts of festivals and events: a research guide. CRC for Sustainable Tourism Gold Coast.

Kristiono dan Awan Setia D, R. D., Kristiono Dwi Susilo, R., & Setia Dharmawan, A. (2021). Paradigma Pariwisata Berkelanjutan… Paradigma Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia dalam Perspektif Sosiologi Lingkungan. Jurnal Indonesia Maju, 1(1).

Landey, J., & Silvers, J. R. (2005). The miracle of training in event management. Journal of Convention and Event Tourism, 6(3), 21–46. https://doi.org/10.1300/J452v06n03_03

Muhamad, B. G. A. (2023). Festival Event Olahraga Internasional (Solin. Sahala Martua, Ed.; 1st ed., pp. 219–240). CV Media Sains. www.medsan.co.id

Noor, A. (2013). Manajemen event. Bandung: Alfabeta.

Samidjo, G. S., Wibowo, S., & Sutrisno, S. (2016). Pengembangan Desa Wisata Belajar Berbasis Potensi Alam dan Pertanian di Polengan, Srumbung, Magelang. Berdikari: Jurnal Inovasi Dan Penerapan Ipteks, 4(1), 44–53.

Smith, P. B., Peterson, M. F., & Misumi, J. (1994). Event management and work team effectiveness in Japan, Britain and USA. Journal of Occupational and Organizational Psychology, 67(1), 33–43. https://doi.org/10.1111/j.2044-8325.1994.tb00547.x

Supriadi, D., DJ, E. W., & Widiyahseno, B. (2020). Pengembangan Destinasi Desa Wisata Alam Hutan melalui Program PIID PEL di Desa Ngebel Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo. Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa, 1(2), 75–81.