Kajian Faktor Overtourism di Destinasi Wisata Bahari Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat

Main Article Content

Retno Budi Wahyuni
Zulhelfa
Budi Setiawan
Warta Sumirat

Abstract

Abstrak


 


Dengan rangka mendukung kebijakan Pemerintah mengenai pengembangan Bali baru, diperlukan kajian mengenai over tourism sebagai bentuk rencana antisipasi kerusakan destinasi wisata. Bertujuan untuk menemukenali akibat yang disebabkan oleh melonjkanya jumlah pengunjung di Pangandaran. Dengan metode penelitian kualitatif didapatkan hasil bahwasanya terdapat beberapa faktor yang terjadi di kawasan wisata Bahari Pangandaran yaitu lonjakan pengunjung disetiap akhir pekan dan melebihi jumlah masyarakat lokal itu sendiri, ketidakmampuan bangunan utama dalam menampung jumlah wisatawan. Mulai timbul rasa tidak nyaman oleh masyarakat yang bermukim dekat dengan kawasan wisata. Isu pengaturan alur wisatawan merupakan solusi dalam permasalahan lonjakan wisatawan.


 


Kata Kunci : Over Tourism, Lonjakan Kunjungan, Pengaturan Alur Wisatawan.


 


Abstract


 


In order to support the Government's policy regarding the development of a new Bali, it is necessary to study over tourism as a form of plan to anticipate damage to tourist destinations. Aims to identify the consequences caused by the increasing number of visitors in Pangandaran. With the qualitative research method, the results show that there are several factors that occur in the Pangandaran marine tourism area, namely the surge in visitors every weekend and exceeding the number of local people themselves, the inability of the main building to accommodate the number of tourists. People who live close to tourist areas begin to feel uncomfortable. The issue of regulating the flow of tourists is a solution to the problem of tourist surge.


 


Keywords: Over Tourism, Surge in Visits, Tourist Flow Arrangement.

Article Details

Section
Articles

References

Amsterdam Tourist Board, Barcelona Tourist Office, Florence Local Council, Czech Tourist Authority dalam The Guardian Council. (2020). Over tourism in Europe's historic cities sparks backlash [halaman web]. https://www.theguardian.com/world/2020/jan/25/overtourism-in-europe-historic-cities-sparks-backlash

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (7th ed., pp. 1-400). Jakarta: Rineka Cipta.

Bappenas. (2017). Pembangunan Sektor Unggulan [Halaman Web]. Diakses dari https://www.bappenas.go.id/files/lampid/lampid-2017/Infografis/Pembangunan%20Sektor%20Unggulan.pdf).

Damanik, Janianton, and Helmut F. Weber. "Perencanaan ekowisata: Dari teori ke aplikasi." Yogyakarta: Puspar UGM dan Andi (2006).

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Fandeli, Chafid. "Dasar-dasar manajemen kepariwisataan alam." Yogyakarta: Liberty (1995).

Peeters, dkk. (2018). “Research for TRAN Committee - Overtourism: impact and possible policy responses”. TRAN Committee

Responsibletravel.Com. (2020). Overtourism - What Is It, And How Can We Avoid It?. Diakses pada 13 Januari 2020, dari https://www.responsibletravel.com/copy/what-is-overtourism

Sugiyono, P. D. (2013). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta, CV.

surat Sekretariat Kabinet Nomor B 652/Seskab/Maritim/2015 tanggal 6 November 2015

Tien, M. R. Sugiyono.(2014). Prinsip dan Proses Teknologi Pangan. Alfabeta: Bandung.

Undang-Undang No.10/ 2009 tentang Kepariwisataan