Keterlibatan Masyarakat dalam Mendukung Program Desa Wisata Studi Deskriptif Kualitatif pada Desa Wisata Melung, Kabupaten Banyumas

Main Article Content

Herlan Suherlan
Yhanti Adriani
Daniel Pah
Inas Fauziyyah
Bunga Evangelin
Livia Wibowo
Mokhamad Hanafi
Choirunnisa Rahmatika

Abstract

Kurang aktifnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) menjadi suatu permasalahan yang terjadi pada beberapa desa wisata. Hal ini dapat mengakibatkan kurangnya keterlibatan masyarakat dan kurang maksimalnya manfaat yang didapatkan dalam mengelola desa wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi produk wisata di desa wisata serta sejauh mana keterlibatan masyarakatnya dalam mendukung kegiatan pariwisata. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif dengan fokus pada keterlibatan masyarakat dalam mendukung program desa wisata. Analisis yang digunakan untuk mengolah data hasil temuan adalah analisis Tourism Area Life Cycle (TALC) dan pemetaan pemangku kepentingan (stakeholders). Penelitian ini menunjukkan informasi seputar produk wisata serta keterlibatan masyarakat dalam mengolah produk yang sudah dimiliki, agar dapat mendukung jalannya desa wisata. Didapati juga kedudukan masyarakat dan Pokdarwis sebagai pemangku kepentingan berada pada posisi subjects yang mana memiliki kepentingan tinggi tetapi pengaruhnya rendah. Penelitian ini memberikan implikasi untuk meningkatkan keterlibatqan masyarakat dalam aktivitas pariwisata.

Article Details

Section
Articles

References

Bramwell, B. (2004). Mass tourism, diversification and sustainability in Southern Europe’s coastal regions. Coastal mass tourism: Diversification and sustainable development in Southern Europe, 1-31.

Butler, R. (2006). The Tourism Area Life Cycle. United Kingdom: Channel View Publications.

Desa Melung. (2020). Peraturan Desa Melung Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Pemerintah Desa Melung Tahun Anggaran 2021. Lampiran Pemerintah Desa Melung: Banyumas

Desa Melung. (2021). Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pemerintah Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Tahun Anggaran 2021. Banyumas

Dewi, M. H., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan Bali. Jurnal Kawistara, 129-139.

Farmaki, A. (2012). A supply-side evaluation of coastal tourism diversification: the case of Cyprus. Tourism Planning & Development, 9(2), 183-203.

Gautama, B., Yuliawati, A., & Nurhayati, N. (2020). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pendekatan Pemberdayaan Masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355-369.

Hamzah, A., & Khalifah, Z. (2009). Handbook on Community Based Tourism:" how to Develop and Sustain CBT. Singapore: APEC Secretariat.

Hilman, Y. A., & Aziz, M. S. A. (2019). Partisipasi Masyarakat terhadap Pengembangan Desa Wisata “Watu Rumpuk” Desa Mendak Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Jurnal Kepariwisataan: Destinasi, Hospitalitas dan Perjalanan, 3(2), 54-66. https://journal.stp-bandung.ac.id/index.php/jk/article/view/7

Kabupaten Banyumas. (2020). SK Bupti Banyumas Nomor/556/167/TAHUN2020 Tentang Penetapan Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas sebagai Desa Wisata. Banyumas

Kasim, A., Bungin, B., Dzakiria, H., & Mokhtar, M. F. (2020). Metode Penelitian Pariwisata dan Hospitaliti. Jakarta: KENCANA.

Kemenparekraf. (2019). Pengembangan Wisata Perdesaan & Wisata Perkotaan: Rancangan Pola Perjalanan Gelang Projo (Magelang, Kulon Progo, Puworejo), Belitung Timur, Malag Raya. Jakarta.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia. (2021). Pedoman Desa Wisata. Jakarta.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (1992). Qualitative data analysis: a methods sourcebook. California: SAGE Publications, Inc.

Morris, J., & Baddache, F. (2012). Back to basics: How to make stakeholder engagement meaningful for your company. The Business of a Better World.

Muhyi, H. A., Chan, A., Sukoco, I., & Herawaty, T. (2017). The Penta Helix collaboration model in developing centers of flagship industry in Bandung city. Review of Integrative Business and Economics Research, 6(1), 412-417.

Muliawan, H. (2008). Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat Konsep.

Naibaho, E. R. (2011). Diversifikasi Produk Wisata di Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Palimbunga, I. P. (2018). Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di desa wisata Tabalansu, Papua. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 5, 193.

Pemerintah Desa Melung. (2019). Naskah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMDesa Tahun 2019 – 2025. Banyumas

Pemerintah Desa Melung. (2019). Program Kerja Pengembangan Wisata Pokdarwis “Pagubugan”. Banyumas

Rahim Firmansyah. (2012) Pedoman Kelompok Sadar Wisata. Jakarta: Direktur Jenderal Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Reed, M. S., Graves, A., Dandy, N., Posthumus, H., Hubacek, K., Morris, J., ... & Stringer, L. C. (2009). Who's in and why? A typology of stakeholder analysis methods for natural resource management. Journal of environmental management, 90(5), 1933-1949.

Saputra, I. G. G. (2020). Studi Pelibatan Masyarakat Lokal dalam Pengemasan Produk Desa Wisata Catur Kintamani Bali. Jurnal Kepariwisataan, 19(1), 19-28.

Scholes, K., Johnson, G., & Whittington, R. (2002). Exploring corporate strategy. Financial Times Prentice Hall.

Sidiq, A. J., & Resnawaty, R. (2017). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di desa wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 38-44.

Sugiyono. (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Tjiptono. (2001). Manajemen Pemasaran dan Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.