Pendekatan Placemaking untuk Mencapai Keberlanjutan Daya Tarik Wisata Curug Ciangin Desa Cibeusi, Kabupaten Subang

Main Article Content

Wawan Rusiawan
Warta Sumirat
Budi Setiawan

Abstract

Penelitian ini menganalisis pengelolaan Daya Tarik Wisata Curug Ciangin di Desa Wisata Cibeusi, Kabupaten Subang, dengan pendekatan placemaking untuk mewujudkan destinasi inklusif dan berkelanjutan. Curug Ciangin memiliki potensi alam, budaya, dan produk lokal unik seperti beras hitam organik, namun menghadapi tantangan pada aspek aksesibilitas, diversifikasi atraksi, amenitas, dan internalisasi budaya lokal. Penelitian menggunakan metode kualitatif-deskriptif melalui observasi, wawancara, dan studi literatur, dilengkapi analisis SWOT. Hasil menunjukkan bahwa penerapan elemen placemaking—akses & jejaring, kenyamanan & citra, kegunaan & aktivitas, serta keramahtamahan—belum optimal. Kekuatan destinasi terletak pada atraksi alam, dukungan masyarakat dan pemerintah, serta peluang pengembangan wisata berbasis komunitas dan budaya. Kelemahan mencakup keterbatasan fasilitas, pengelolaan belum terstruktur, dan kurangnya integrasi identitas budaya. Strategi pengembangan meliputi peningkatan infrastruktur dan transportasi ramah lingkungan, diversifikasi atraksi budaya-edukasi, pemberdayaan masyarakat melalui UMKM, serta penguatan citra melalui branding dan konservasi lingkungan. Penelitian ini memberikan rekomendasi tata kelola destinasi berbasis placemaking untuk meningkatkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan, sekaligus menjadi acuan bagi pengembangan desa wisata lain di Indonesia.

Article Details

How to Cite
Rusiawan, W., Sumirat, W., & Setiawan, B. (2025). Pendekatan Placemaking untuk Mencapai Keberlanjutan Daya Tarik Wisata Curug Ciangin Desa Cibeusi, Kabupaten Subang. Masyarakat Pariwisata : Journal of Community Services in Tourism, 6(1), 14–29. https://doi.org/10.34013/mp.v6i1.2193
Section
Articles

References

Kecamtan Ciateur (2018). Rencana Strategis Kecamatan Ciateur, Kabupaten Subang 2018-2023.

Priautama, I. G. B. (2019). Perancangan Pusat Informasi Pariwisata Ubud dengan Pendekatan Placemaking [InstitutTeknologi Bandung]. Diakses dari: https://digilib.itb.ac.id/index.php/gdl/view/39548

Relph, E. C. (1976). Place and Placelessness. Pion.

Sack, R. D. (1997). Ho mo Geographicus : a Framework for Action, Awareness, and Moral Concern. Johns Hopkins University Press.

Viciani, R. (2019). Pengembangan Pariwisata Budaya pada Kawasan Permukiman Magersari dengan Pendekatan Placemaking [Institut Teknologi Bandung]. Diakses dari: https://digilib.itb.ac.id/index.php/gdl/view/40547

Widiyantoro, A. I. (2019). Pendekatan Strategic Placemaking pada Pengembangan Mixed-Use di Stasiun Kiaracondong [Insitut Teknologi Bandung]. Diakses dari: https://digilib.itb.ac.id/index.php/gdl/view/44641

Williams, D. R. (2014). Making Sense of ‘Place’: Reflections on Pluralism and Positionality in-Place Research. Landscape and Urban Planning, 131, 74–82. https://doi.org/10.1016/j.landurbplan.2014.08.002

Wyckoff, M. A. (2014). Definition of placemaking: Four Different types. Planning & Zoning News, 32 (3).